BESARAN
DAN SATUAN
Fisika
Dasar
Kelompok
:
1. Siti
Nur Isnaniyah (201743501768)
2. Ilman
Hidayat Mubarok (201743501782)
3. Rio
Ananda Utama (201743501794)
4. Lukman
Hakim Pramono (201743501832)
5. Michael
(201743501841)
6. Muhammad
Rizky Ramadhan (201743501908)
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami
sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya
makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini
kami membahas mengenai “Besaran dan Satuan”, suatu materi yang seringkali
dibahas dalam pelajaran Fisika.
Dimana tujuan kami membuat makalah
berisikan tema tersebut adalah untuk memperdalam pengertian serta pemahaman
kami khususnya serta masyarakat umumnya yang akan membaca makalah yang kami
susun ini. Dimana makalah ini menjadi tugas kami sebagai mahasiswa yang
mengikuti mata kuliah Fisika Dasar.
Demikian makalah ini kami buat
semoga bermanfaat kedepannya.
Jakarta, 28 September 2017
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tabel Besaran Pokok .......................................................................... 3
Gambar 2.2 Tabel Besaran Turunan
........................................................................ 6
Gambar 2.3 Tabel Awalan Satuan Sistem Metrik ..................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Makalah ini dibuat untuk
menyelesaikan tugas Fisika Dasar kami juga untuk mendalami materi Besaran dan Satuan yang kami pelajari
dalam matakuliah Fisika Dasar.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan yang sudah kami
diskusikan, dengan ini kami merumuskan masalah yang akan kami kaji adalah
mengerti hal hal yang berkisar seputar besaran dan satuan.
1.3. TUJUAN
Sejalan dengan rumusan masalah di
atas, makalah ini disusun untuk tujuan mengetahui :
a)
Pengertian
mengenai besaran dan satuan
b)
Besaran
pokok dan turunan
c)
Sistem
satuan
d)
Dimensi
e)
Angka
penting
f)
Pengukuran
1.4. MANFAAT
Manfaat dari membaca makalah ini
tentu saja dapat mengenal dan mengerti lebih jauh mengenai Besaran dan Satuan.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1. BESARAN
Besaran
adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan nilai yang
memiliki satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat
dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu
1. Dapat
diukur atau dihitung
2. Dapat
dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3. Mempunyai
satuan
Bila ada
satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak
dapat dikatakan sebagai besaran. Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat
dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:
a)
Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari
pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai
contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur
dengan menggunakan neraca.
b)
Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh
dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung
sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah.
Dalam
fisika besaran ada dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
2.1.1.
Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah
ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.
Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu
Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas
Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara
lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan
ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
Gambar 2.1 Tabel Besaran Pokok
a)
Panjang
Satuan Panjang = Meter (M)
Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan membagi jarak dari
kutub utara sampai ke katulstiwa menjadi 10 juta bagian yang sama. Hasilnya
diproduksi menjadi 3 batang platina dan beberapa batang besi. Karena
selanjutnya diketahui bahwa pengukuran jarak dari kutub ke katulstiwa tidak
akurat, maka pada 1960 standar ini ditinggalkan. Saat ini 1 meter didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada ruang hampa selama 1/299792458 detik
b)
Waktu
Satuan Waktu = Detik/Sekon (S)
Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari waktu satu hari,
namun karena rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini diganti menjadi
1/31556925.9747 dari tahun 1900. pada 1967, definisi ini kembali diganti.detik
adalah selang waktu dari 9.192.631.770 periode radiasi yang disebabkan karena
transisi 2 atom cesium – 133 pada ground state.
c)
Massa
Satuan Massa = Kilogram (kg)
Pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa air pada 4 derajat
celcius yang menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian ditemukan bahwa volume
air yang diukur ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga standar ini
ditinggalkan pada 1889.
Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari
lempeng platina dan 10% indium pada ruang hampa di dekat paris Kilogram
merupakan satu-satunya satuan standar yang tidak bisa dipindahkan.
Tiruan-tiruan telah dibuat dengan ketelitian mencapai 1/108part, namun
metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidakmurnian pada logam menyebabkan
kesalahan sekitar 0.5 part per billion setiap tahunnya.
d)
Arus listrik
Satuan Arus Listrik = Ampere (A)
Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang magnet akan
berada di sekeliling kabel. Ampere didefinisikan pada 1948 dari kekuatan
tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik.
1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel
dengan panjang tak terhingga dengan circular cross section?? yang dapat
diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1 meter pada ruang hampa, akan menghasilkan
gaya 2 x 107 newton per meter.
e)
Suhu atau Temperature
Satuan Suhu atau temperature Termodinamis =
Kelvin (K)
Definisi dari temperature didasarkan pada diagram fase air, yaitu posisi
titik tripel air (suhu dimana 3 fase air berada bersamaan) yang didefinisikan
sebagai 273,16 kelvin, kemudian nol mutlak didefinisikan pada 0 kelvin,
sehingga 1 kelvin didefiniskan sebagai 1/273.16 dari temperature titik tripel
air.
f)
Jumlah Zat
satuan Jumlah Zat = Mol (Mol)
Mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan merupakan kependekan
dari “gram-molecule”.1 Mol adalah jumlah zat yang mengandung zat elementer
sebanyak atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon – 12. saat istilah mol
digunakan, zat elementernya harus dispesifikasikan, mungkin atom, molekul,
electron, atau partikel lain.
Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom dalam 12 gram
karbon 12. bilangan ini disebut bilangan Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023.
g)
Intensitas Cahaya
satuan Intensitas Cahaya = Candela (C)
Satuan intensitas cahaya diperlukan untuk menentukan brightness
(keterangan) dari suatu cahaya. Sebelumnya, lilin dan bola lampu pijar
digunakan sebagai standar. Standar yang digunakan saat ini adalah sumber cahaya
monokromatik(satu warna), biasanya dihasilkan oleh laser, dan suatu alat
bernama radiometer digunakan untuk mengukur panas yang ditimbulkan saat cahaya
tersebut diserap.1 candela adalah intensitas cahaya pada arah yang ditentukan,
dari suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x
1012 per detik, dan memiliki intensitas radian pada arah tersebut sebesar
(1/683) watt per steradian.
Berikut ini 2 macam besaran pokok tak berdimensi :
a)
Sudut Datar
Satuannya Radian.
b)
Sudut Ruang
Satuannya Steradian.
2.1.2. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari
besaran pokok. Jika suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok ,
satuan besaran turunan itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok,
begitu juga berlaku didalam satuan besaran turunan yang merupakan pembagian
besaran pokok. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh
dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu
dan diturunkan dari besaran pokok.
Gambar 2.2 Tabel Besaran Turunan
2.2. DIMENSI
Definisi
Dimensi adalah cara untuk menyusun suatu besaran yang susunannya berdasarkan
besaran pokok dengan menggunakan lambang / huruf tertentu yang ditempatkan
dalam kurung siku.
Contoh
: Dimensi dari besaran pokok panjang dengan satuan meter adalah
[L], dimensi dari besaran pokok Massa dengan satuan kg adalah [M]. Untuk
menuliskan dimensi dari besaran turunan dapat anda lihat sebagai berikut
:
a)
Massa jenis ((Ο) memiliki satuan kg/m³
dengan dimensi = [M]/[L]³ ditulis [M][L]-³
b)
Kecepatan (v) adalah perubahan posisi benda
(perpindahan) tiap satuan waktu mempunyai satuan m/s dengan dimensi
= L/T ditulis LT-¹
c)
Percepatan (a) adalah perubahan kecepatan tiap
satuan waktu, mempunyai satuan m/s² dengan dimensi = L/T² ditulis LT-²
Kegunaan
Dimensi :
a)
Membuktikan dua besaran fisis setara atau tidak.
b)
Menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin
benar..
c)
Menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika
kesebandingan besaran fisis tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui
2.3.
SATUAN
Satuan adalah sebagai pembanding dalam suatu
pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak
mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada
dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada
hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan
Berat(w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi
sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.
Sistem Satuan Internasional (nama aslinya
dalam bahasa Perancis: Système International d'Unités atau SI) adalah bentuk
modern dari sistem metrik dan saat ini menjadi sistem pengukuran yang paling
umum digunakan. Sistem ini terdiri dari sebuah sistem satuan pengukuran yang koheren
terdiri dari 7 satuan dasar. Sistem ini mendefinisikan 22 satuan, dan lebih
banyak lagi satuan turunan. Sistem ini juga memunculkan satu set terdiri dari
20 prefiks pada nama dan simbol satuan yang dapat digunakan untuk perkalian dan
pembagian satuan.
Sistem ini dipulikasikan pada tahun 1960
sebagai hasil dari inisiatif yang dimulai tahun 1948. Pada awalnya sistem ini
merupakan sistem MKS, yaitu panjang (meter), massa (kilogram), dan waktu
(detik/sekon). SI ditujukan menjadi sistem yang berkembang, maka prefiks dan
satuan dibuat dan definisi satuan dimodifikasi melalui persetujuan
internasional seiring teknologi pengukuran berkembang dan presisi pengukuran
meningkat. Konferensi Umum tentang Berat dan Pengukuran (General Conferences on
Weights and Measures, CGPM) ke-24 dan 25 tahun 2011 and 2014, misalnya,
mendiskusikan proposal untuk mengubah definisi kilogram, menghubungkannya ke
invarian alam daripada massa sebuah artefak, sehingga memastikan stabilitas
jangka panjang.
Dalam sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok
SI dan 2 satuan tanpa dimensi. Selain itu, dalam sistem SI terdapat standar
awalan-awalan (prefix) yang dapat digunakan untuk penggandaan atau menurunkan
satuan-satuan yang lain.
Satuan yang
diturunkan dari satuan dasar SI.
2.3.1. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui
dan disepakati pemakaiannya secara internasional tau disebut dengan satuan
internasional (SI). Contoh: meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi
dua, yaitu:
a)
Sistem
MKS (Meter Kilogram Sekon)
b)
Sistem
CGS (Centimeter Gram Second)
Gambar 2.3 Tabel Awalan Satuan Sistem Metrik
2.3.2. Satuan Tidak Baku
Satuan tidak
baku umumnya banyak digunakan pada zaman dahulu dimana sistem satuan modern blm
dibuat. Ada banyak sekali satuan tidak baku yang digunakan, dantaranya adalah
sebagai berikut
a)
Jengkal
Definisi 1
jengkal adalah jarak antara ujung ibu jari dan ujung jari telunjuk ketika
direntangkan
b)
Depa
Definisi 1
depa adalah jarak antara ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung jari tengah
tangan kanan jika kedua lengan direntangkan
c)
Kilan
Definisi 1
kilan adalah jarak antara ujung ibu jari dengan ujung kelingking ketika telapak
tangan direntangkan
d)
Hasta
Definisi 1
cubit adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah ketika direntangkan
e)
Tumbak
Tumbak adalah
satuan luas tanah yang digunakan di daerah Jawa Barat. 1 tumbak setara dengan
14 meter persegi
2.4. ANGKA PENTING
Dalam kegiatan mengukur dengan menggunakan
alat ukur seperti jangka sorong misalnya, anda tentu akan memperoleh hasil
pengukuran berupa angka-angka. Sebagai contoh, saat anda mengukur diameter
tabung, anda mempeoleh angka 3,24 cm. Maka angka 3 dan 2 merupakan angka
pasti dan angka 4 merupakan angka taksiran sesuai ketelitian alat ukur. Angka
pasti atau eksak merupakan angka hasil pengukuran yang tidak diragukan
nilainya. Angka taksiran merupakan angka hasil pengukuran yang masih diragukan
nilainya. Semua angka hasil pengukuran merupakan Angka Penting. Jadi Angka
penting terdiri dari angka pasti yang terbaca pada skala alat ukur dan angka
taksiran ( perkiraan) yang sesuai dengan tingkat ketelitian alat ukur yang
digunakan. Oleh karena itu, jumlah angka penting hasil pengukuran yang
dilakukan dengan menggunakan Mistar, jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup
tentunya akan berbeda, sesuai dengan tingkat ketelitian masing-masing alat ukur
tersebut.
Aturan
menentukan jumlah Angka Penting
1. Semua
angka bukan nol adalah angka penting. Contoh : hasil pengukuran panjang
pensil adalah 21,4 cm. maka jumlah angka pentingnya memiliki 3 angka penting
2. Semua
angka nol yang terletak diantara bukan angka nol, adalah angka
penting. Contoh : Hasil menimbang sebuah mangga, adalah 507,09 gram.
Jumlah angka pentingnya adalah 5 angka penting.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Besaran
adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan nilai yang
memiliki satuan. Dari pengertian tersebut , jadi besaran dan satuan mempunyai
keterkaitan. Sedangkan satuan diartikan sebagai pembanding dalam suatu
pengukuran besaran. Selain mempunyai keterkaitan dengan satuan, besaran juga
mempunyai keterkaitan dengan dimens. Karena dimensi diartikan cara untuk
menyusun suatu besaran yang susunannya berdasarkan besaran pokok dengan
menggunakan lambang / huruf tertentu yang ditempatkan dalam kurung siku. Angka
penting merupakan semua angka hasil pengukuran .
3.2.
Saran
Kita
harus mempelajari besaran dan sistem satuan karena tanpa kita sadari besaran
dan sistem satuan tersebut ada dalam kehidupan kita sehari-hari, jadi kita
dapat mengaplikasikannya dalam kegitan kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-i-pengukuran/
https://fisikamemangasyik.wordpress.com/fisika-1/besaran-dan-satuan/g-angka-penting/
http://www.sridianti.com/satuan-baku-dan-tidak-baku.html
https://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-i-pengukuran/
http://sitiyulianti10.blogspot.co.id/2016/09/makalah-besaran-dan-sistem-satuan.html